Benarkah Grand Shaikh Al-Azhar Merestui ‘Kudeta Militer’?

Oleh: Ust. Muhammad Syafi’i LC,
Alumnus Universitas Al-Azhar-Kairo

Beberapa waktu lalu, saya sempat membaca sebuah tulisan lepas di situs fimadani.com.  Tulisan bertajuk “Syaikh Al-Azhar dan Kudeta Mesir” itu mencoba menganalisa pilihan Syaikh Ahmad Thayyib selaku Grand Shaikh Azhar dalam persoalan politik di Mesir. Ada beberapa tanggapan yang ingin saya utarakan, agar kita tidak sembarangan dalam menghukum pilihan tersebut, apalagi sampai menghukum dan menghina personal beliau yang merupakan Imam bagi sebuah lembaga besar umat Islam di Dunia, Al-Azhar Asy-Syarif.

Pertama, jika kita mengamati judul tulisan tersebut “Syaikh Al-Azhar dan Kudeta Mesir”, sepertinya ada yang rancu lantaran yang dibahas oleh penulis adalah kudeta militer bukan kudeta Mesir. Jadi sangat kurang tepat apabila judul tulisan tersebut memakai judul “Syaikh Al-Azhar dan Kudeta Mesir”.

Selengkapnya...

Share

posted under | 11 Comments

Imam Syathibi: Ciri-Ciri Aliran Sesat Susah Diajak Dialog Terbuka (Hasil Dialog Bersama Akhwat 'Salafi' Seputar Hukum Cadar)

Al-Imam Asy-Syathibi menjelaskan dalam al-I’tisham, bahwa sebagian besar kaum ahli bid’ah dan pengikut aliran sesat tidak suka berdialog dan berdebat dengan pihak lain. Menurut Asy-Syathibi, mereka tidak akan membicarakan pendapatnya dengan orang yang alim, khawatir kelihatan kalau pendapat mereka tidak memiliki landasan dalil syar’i yang otoritatif. Sikap yang mereka tampakkan ketika bertemu dengan orang alim adalah sikap pura-pura. Tetapi ketika mereka bertemu dengan orang awam, mereka akan mengajukan sekian banyak kritik dan sanggahan terhadap ajaran dan amaliah umat Islam yang sesuai dengan syari’at. (Ummatipress.com)

Foto di atas adalah gambar yang diupload oleh seorang ukhti 'salafi' tersebut. Setelah up-load, perusuh pun datang berkomentar, berikut cuplikan dialognya, selamat menyaksikan:
Selengkapnya...

Share

posted under | 0 Comments

Kita Menyembah Allah, Bukan Menyembah Ramadhan

Oleh Syaikhna al-Arif Billah Sidi Yusuf Bakhour al-Hasani

Bismillahirrahmanirrahim…

Salam Ramadhan Mubarak kepada saudara-saudara Islam sekalian, semoga Allah mengizinkan kita memahami erti sebenar hakikat Ramadhan sebagai seorang Islam. Bagaimanapun sebagai orang yang mengikuti ‘toriq’ atau jalan menuju Allah, nasihat saya kepada semua dan diri saya sendiri adalah, bulan Ramadhan bukan sekadar bulan ibadah dan meningkatkan pahala dari Allah SWT tetapi untuk menyediakan diri kita sebagai hambaNya yang sebenar. Kita menyembah Allah, bukan bulan Ramadhan, kita adalah hamba Allah bukan hamba Ramadhan. Ramadhan adalah sebab untuk kita mendekatkan diri kepada Allah, yang mana kita patut menyibukkan hati kita kepada Allah SWT, bukan kepada bulan Ramadhan itu sendiri. Ini bermakna bukan sekadar menyibukkan hidup kita dengan qiyamullail, berpuasa dan pelbagai amalan baik yang lain tetapi niat kita adalah untuk memyibukkan diri dengan sesuatu iaitu Allah Subhanahu wa Taala sahaja. Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda:

“Orang yang menyibukkan diri dengan Allah akan dipelihara Allah daripada kesibukan lain.”
Selengkapnya...

Share

posted under | 4 Comments

Wawancara Bersama Ketua Dewan Fatwa Mesir Prof. Dr. Muhammad Syalabi Tentang Penentuan Awal Bulan Hijriyah

Berikut salah satu petikan wawancara Kru Jurnal OASE ICMI Orsat Kairo bersama salah satu ulama Mesir, Ketua Dewan Fatwa Darul Ifta Republik Arab Mesir, yang telah di terbitkan dalam Jurnal OASE – Cairo edisi XVII, 2008.

Dalam masalah penentuan awal bulan Hijriyah yang selalu menuai konflik dan perpecahan umat Islam, khususnya pada bulan-bulan besar. Kru Oase Pada tanggal 26 Maret 2008 dan tanggal 3 April 2008 telah bersilaturahim ke Lembaga Fatwa Mesir Darul Ifta dan berhasil menemuai Ketua Umum Dewan Fatwa Prof. Dr. Syaikh Muhammad Syalaby bagian yang menangani secara khusus tentang penentuan awal bulan hijriyah. Berikut hasil petikan wawancara Kru Oase dengan beliau;
Selengkapnya...

Share

posted under | 0 Comments

Apakah Allah Menciptakan Kejahatan?

Oleh: Ust. al-Fadhil Zulfi Akmal, MA.


Saya dapat kiriman cerita seperti ini:
Seorang profesor yang atheis berbicara dalam seminar di kampus.
Prof: "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada ?"
Mahasisa semua : "Betul, Dia yang menciptakan semuanya."
"Tuhan menciptakan semuanya?" tanya prof sekali lagi.
"Ya prof, semuanya," kata mahasiswa itu.
Prof: "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan
menciptakan kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam & kesulitan menjawab hipotesis prof tsb.
Suasana hening dipecahkan oleh suara mahasiswa lainnya,
"Prof, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Prof.
Mahasiswa: "Prof, apakah dingin itu ada ?"
"Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja dingin itu ada."
Mahasiswa itu menyangkal, "Kenyataannya Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.
Selengkapnya...

Share

posted under | 4 Comments

Secercah Cahaya Dari Seorang Sufi Agung Imam Ibnu 'Arabi Qaddasallahu Sirrah


Ibnu ‘Arabi adalah sosok sufi yang banyak mendapatkan kritikan dan tuduhan tajam. Sebagian ulama ada yang mengatakan "Ma Ikhtalafal ulama’u fi ahadin ka ikhtilafihim fi Muhyidin Ibnu ‘Arabi". Salah satu tuduhan yang terkenal adalah ajaran wihdatul wujud yang beliau kenalkan, Sehingga ketika nama wihdatul wujud disebutkan maka yang terlintas di telinga pendengar adalah nama Ibnu ‘Arabi, sang pencetus.

Pada kitab yang berjudul Min Aimmatil Muwahhidin Ibnu Arabi yang ditulis oleh al-Alamah al-Syekh Abdurahaman Hasan Mahmud terdapat banyak pembahasan ilmiah yang berkaitan dengan hal-hal kontroversi Ibnu ‘Arabi. 

Selengkapnya...

Share

Hukum dan Hikmah Zakat Fitrah

1. Mengapa Dinamakan Zakat Fitrah?

Zakat fitrah hanya istilah kita saja orang Indonesia, adapun sebenarnya dalam bahasa Arab namanya bukan zakat fitrah tetapi zakat fithri (زكاة الفطر) yangmana al-fithru itu artinya adalah berbuka. Jadi zakat fithri maksudnya adalah zakat berbuka, yaitu berbukanya para hamba daripada puasa selama satu bulan Ramadhan. Berbukanya bukan dengan memakan kurma tetapi dengan membayar zakat. Sebagaimana berbuka pada sore hari adalah penyempurna ibadah puasa selama sehari begitu pula berbuka pada akhir Ramadhan adalah penyempurna ibadah puasa Ramadhan. 
Selengkapnya...

Share

posted under | 3 Comments
Postingan Lama
Powered by. Ryosatura. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Topic

Jika kamu ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu!

Tasawuf itu ihsan

Saudara-saudaraku yang budiman, jangan tertipu oleh dakwaan sebahagian orang bahwa tasawuf tidak ada di dalam alquran. Tasawuf itu ada di dalam alquran, hanya saja ia tersirat. Sebagaimana tersiratnya dilalah-dilalah hukum di balik nash-nash alquran begitu pula isyarat-isyarat tasawuf banyak tersembunyi di sebalik lafazh-lafazh alquran. Bukan ianya hendak disembunyikan Allah dari semua orang, tetapi agar ada usaha dan upaya untuk melakukan penggalian terhadap sumber-sumber ilahiyah yang dilakukan oleh jiwa-jiwa yang intibah. Di situlah akan muncul ijtihad dan mujahadah yang mengandung nilai-nilai ibadah (wa ma kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduni).

Tasawuf itu akhlaq (innama bu'itstu li utammima makarimal akhlaq); berusaha mengganti sifat-sifat madzmumah (takhalli) dengan sifat-sifat mahmudah (tahalli). Kedua proses ini sering disebut dengan mujahadah. Para Rasul, Nabi, dan orang-orang arif sholihin semuanya melalui proses mujahadah. Mujahadah itu terformat secara teori di dalam rukun iman dan terformat secara praktek di dalam rukun Islam. Pengamalan Iman dan Islam secara benar akan menatijahkan Ihsan. Ihsan itu adalah an ta'budallaha ka annaka tarah (musyahadah), fa in lam takun tarah fa innahu yarok (mur'aqobah). Ihsan inilah yang diistilahkan dengan ma'rifat. Ma'rifat itu melihat Allah bukan dengan mata kepala (bashor) tetapi dengan mata hati (bashiroh). Sebagaimana kenikmatan ukhrowi yang terbesar itu adalah melihat Allah, begitu pula kenikmatan duniawi yang terbesar adalah melihat Allah.

Dengan pemahaman tasawuf yang seperti ini, insya Allah kita tidak akan tersalah dalam memberikan penilaian yang objektif terhadap tasawuf. Itulah yang dimaksud oleh perkataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah; "Dan kami tidak mengingkari tarekat sufiyah serta pensucian batin daripada kotoran-kotoran maksiat yang bergelantungan di dalam qolbu dan jawarih selama istiqomah di atas qonun syariat dan manhaj yang lurus lagi murni." (Al Hadiah As-Saniyah Risalah Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abd. Wahhab hal.50 dalam kitab Mauqif A'immah Harakah Salafiyah Cet. Dar Salam Kairo hal. 20).

Adapun praktek-praktek yang menyimpang dari syariat seperti perdukunan, zindiq, pluralisme, ittihad dan hulul yang dituduhkan sebahagian orang; itu adalah natijah daripada tasawuf, maka itu tidak benar, sangat jauh dari apa yang diajarkan oleh tokoh-tokoh sufi; Imam Junaid Al-Baghdadi, Imam Ghazali, Imam Ibnu Arabi, Imam Abd. Qadir Al-Jailani, Imam Abu Hasan Asy-Syadzili, Imam Ibnu Atho'illah As Sakandari, Imam Sya'roni, Imam Suyuthi, Syaikh Abdul Qadir Isa dan imam-imam tasawuf lainnya qaddasallahu sirrahum.

Tasawuf juga adalah suatu ilmu yang membahas jasmani syariat dari sisi lain. Sisi lain yang dimaksud adalah sisi ruhani. Kalau fiqih membahas syariat dari sisi zhohir, maka tasawuf dari sisi batin. Sholat misalkan, ilmu tentang rukun, syarat dan hal-hal yang membatalkan sholat itu dibahas dalam ilmu fiqih. Adapun ilmu tentang khusyu' hanya dibahas dalam ilmu tasawuf. Wallahu a'lam.

free counters
bloggersumut.net
Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-

Mengenai Saya

Foto saya
Al-faqir dilahirkan di sebuah kota kecil Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumatera Utara. Di kota kecil ini minyak bumi pertama sekali ditemukan di Indonesia (tepatnya di desa Telaga Said). Saat ini al-faqir sedang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo Fakultas Syariah wal Qanun. Blog ini merupakan sebagai sarana saja bagi saya untuk sharing bersama teman-teman, silaturahmi dan menambah wawasan. Hehe jangan tertipu dengan nama blog "Sufi Medan" karena ini hanya nama blog saja, adapun si empunya sendiri bukanlah seorang sufi, hanyasaja mencintai orang2 sufi. Sufi adalah gelar yang hanya diberikan untuk orang-orang yang mengamalkan ajaran-ajaran Tasawuf dengan benar. Tentunya di sana sini masih banyak kekurangan, al-faqir sangat mengharapkan perbaikan dari Teman-teman semuanya. Saran dan masukan sangat saya nantikan. Dan bagi siapapun yang ingin menyebarkan artikel2 dalam blog ini saya izinkan dan saya sangat berterima kasih sudah turut andil dalam mengajak saudara-saudara kita kepada kebaikan dan yang ma'ruf. Terima kasih sudah berkunjung di blog orang miskin. Moga Allah senantiasa memberkahi dan melindungi Teman-teman semuanya. Billahi taufiq, wassalamu'alaikum.

Followers


Recent Comments