Nasehat Buat Ikhwanina Minal Wahhabiyyin As-Salafiyyin

Dulu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pernah minta tiga permintaan kepada Allah. Dua permintaan dikabulkan, adapun permintaan agar umatnya disatukan tidak dikabulkan. Hm… pebedaan kita ini memang sudah ditakdirkan  Ya kita nikmati saja, ngga usah ketakutanlah umat Islam ini akan tertinggal karena perbedaan. Perbedaan tidak pernah membuat umat Islam tertinggal, tetapi yang membuat tertinggal adalah kemalasan dan kebodohan.

Toh dari dulu umat Islam mencapai kejayaannya juga berada dalam perbedaan Masih ingatkan masa keemasan kita kapan, yah…Umayyah, Abbasyiah dan masa-masa  khilafah-khilafah yang berikutnya semuanya penuh dengan perbedaan. Hanya saja mereka waktu itu dapat saling menghargai dan hidup rukun.

Baru 3 abad ini saja kita tertinggal dari Barat. Persis tepat setelah lahirnya dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab. Saya tidak menuduh dakwah beliau menjadi biang kerok keruntuhan umat Islam. Tidak. Hanya saja, cara dakwahnya yang menyebabkan orang-orang umum  untuk sibuk berijtihad langsung dari Alquran dan Sunnah perlu juga kita analisa lagi apakah cara pikir seperti ini turut andil sebagai salah satu sebab tertinggalnya umat Islam.

Lihatlah sekarang, dokter gigi. ekonom, insinyur, guru bahasa inggris dan tukang bekam, semuanya mau ngajarin para ulama & ustadz  Nah kan ngga nyambung tuh…Terbengkalailah bidang mereka. Seharusnya ekonom sibuk bagaimana agar ekonomi umat ini maju biar mengalahkan ekonomi Amerika,  insinyur sibuk bagaimana menciptakan nuklir pembangkit tenaga listrik agar Indonesia tidak mati lampu melulu, eh malah mereka sibuk nantangin ulama dan anak-anak pondok dengan tema-tema bid'ah, syirik, tahlilan, sembah kubur. dan tasawuf  Akhirnya terpaksa para ulama dan anak-anak pondok  turun tangan juga. Udah dibilangin, eh mereka makin bandel pula. Orang-orang awam yang ngga ngerti akhirnye ngomong "Bagaimana umat Islam ini mau maju, ulamanya terus berdebat saja." Tuh kan yang disalahi ulama, padahal wahabi yang suka bikin rusuh.

Hm…saran ane kepada Saudara-saudaraku yang tercinta kaum Wahabiyin, agar bersikap lunaklah sedikit, Jangan suka membuat masyarakat bingung. Jangan mengungkit-ungkit, membid'ah-bid'ahkan dan menyesat-nyesatkan hanya karena  masalah-masalah khilafiyah. Masalah itu sudah selesai sejak ribuan tahun. Dulu umat Islam  saling menghargai walaupun berbeda-beda. Tapi kenapa sekarang kalian tidak bisa. Kalian hanya akan menyibukkan dan membingungkan umat dengan syubhat-syubhat "kembali kepada alquran dan sunnah" kalian. Tidak ada yang salah dari mazhab, tasawuf, tawasul, maulid, tahlilan, salawatan, dzikir jamaah, qunut, ziarah kubur dan amalan-amalan umat lainnya. Ini semua juga diambil dari Alquran dan Sunnah dan diamalkan oleh kaum muslimin secara turun temurun sejak sahabat hingga sekarang.

Akhirnya saran saya kepada seluruh masyarakat Islam. Marilah kita kembali kepada amalan-amalan umat Islam terdahulu Di bawah komando sang Shalahuddin Al Ayyubi mereka begitu garang melawan tentara-tentara salib. Lihatlah para sahabat radhiyallahu anhum, bagaikan singa ketika menaklukkan Romawi dan Persia. Sebabnya cuman satu. Hubungan mereka pada Rasulullah begitu kuat dan erat. Kekuatan kita yang sesungguhnya ada di Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bagaimanalah tak kuat, dulu kaum muslimin kuat karena mereka sering maulid. Di dalam maulid ada Rasulullah. Dulu mereka sering salawatan, di dalam salawat ada Rasulullah. Dulu mereka sering tawassulan, di dalam tawassul ada Rasulullah, di dalam dzikir jama'ah, lagi-lagi juga ada Rasulullah. Hidup mereka setiap hari dipenuhi oleh Rasulullah. Rasulullah berada di tengah-tengah mereka baik ketika masih hidup maupun setelah wafat. Bagaimana Allah hendak menurunkan azab, bala dan kekalahan sementara Rasulullah ada di tengah-tengah mereka.

“Dan Allah tidak hendak akan menyiksa mereka (umatmu Wahai Muhammad) sementara engkau berada di tengah-tengah mereka.” (Al Anfal 33)


Maka aku heran, jika kalian wahai kaum Wahabiyyin begitu gigih mengharamkan dan melarang orang untuk maulid, salawatan, tawassulan, dzikir jam'aah dan seterusnya. Apakah kalian memang sengaja ingin melemahkan umat Islam atau tanpa kalian sadari. Saya berharap kalian maulah kiranya mempertimbangkan sedikit coret-coretan ini.

Kekurangan dan kesalahan dari saya dan kesempurnaan serta kebenaraan adalah dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Saya menghaturkan beribu maaf kepada ikhwanina wa haba'ibina As-Salafiyyun Al-Wahhabiyyun. Semoga Allah senantiasa memberkahi kalian semua.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Al Faqir
Abu Juragan Imut

Cairo, 24 Juli 2010 pkl. 10.07 am

Share

posted under |

0 comments:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Powered by. Ryosatura. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Topic

Jika kamu ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu!

Tasawuf itu ihsan

Saudara-saudaraku yang budiman, jangan tertipu oleh dakwaan sebahagian orang bahwa tasawuf tidak ada di dalam alquran. Tasawuf itu ada di dalam alquran, hanya saja ia tersirat. Sebagaimana tersiratnya dilalah-dilalah hukum di balik nash-nash alquran begitu pula isyarat-isyarat tasawuf banyak tersembunyi di sebalik lafazh-lafazh alquran. Bukan ianya hendak disembunyikan Allah dari semua orang, tetapi agar ada usaha dan upaya untuk melakukan penggalian terhadap sumber-sumber ilahiyah yang dilakukan oleh jiwa-jiwa yang intibah. Di situlah akan muncul ijtihad dan mujahadah yang mengandung nilai-nilai ibadah (wa ma kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduni).

Tasawuf itu akhlaq (innama bu'itstu li utammima makarimal akhlaq); berusaha mengganti sifat-sifat madzmumah (takhalli) dengan sifat-sifat mahmudah (tahalli). Kedua proses ini sering disebut dengan mujahadah. Para Rasul, Nabi, dan orang-orang arif sholihin semuanya melalui proses mujahadah. Mujahadah itu terformat secara teori di dalam rukun iman dan terformat secara praktek di dalam rukun Islam. Pengamalan Iman dan Islam secara benar akan menatijahkan Ihsan. Ihsan itu adalah an ta'budallaha ka annaka tarah (musyahadah), fa in lam takun tarah fa innahu yarok (mur'aqobah). Ihsan inilah yang diistilahkan dengan ma'rifat. Ma'rifat itu melihat Allah bukan dengan mata kepala (bashor) tetapi dengan mata hati (bashiroh). Sebagaimana kenikmatan ukhrowi yang terbesar itu adalah melihat Allah, begitu pula kenikmatan duniawi yang terbesar adalah melihat Allah.

Dengan pemahaman tasawuf yang seperti ini, insya Allah kita tidak akan tersalah dalam memberikan penilaian yang objektif terhadap tasawuf. Itulah yang dimaksud oleh perkataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah; "Dan kami tidak mengingkari tarekat sufiyah serta pensucian batin daripada kotoran-kotoran maksiat yang bergelantungan di dalam qolbu dan jawarih selama istiqomah di atas qonun syariat dan manhaj yang lurus lagi murni." (Al Hadiah As-Saniyah Risalah Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abd. Wahhab hal.50 dalam kitab Mauqif A'immah Harakah Salafiyah Cet. Dar Salam Kairo hal. 20).

Adapun praktek-praktek yang menyimpang dari syariat seperti perdukunan, zindiq, pluralisme, ittihad dan hulul yang dituduhkan sebahagian orang; itu adalah natijah daripada tasawuf, maka itu tidak benar, sangat jauh dari apa yang diajarkan oleh tokoh-tokoh sufi; Imam Junaid Al-Baghdadi, Imam Ghazali, Imam Ibnu Arabi, Imam Abd. Qadir Al-Jailani, Imam Abu Hasan Asy-Syadzili, Imam Ibnu Atho'illah As Sakandari, Imam Sya'roni, Imam Suyuthi, Syaikh Abdul Qadir Isa dan imam-imam tasawuf lainnya qaddasallahu sirrahum.

Tasawuf juga adalah suatu ilmu yang membahas jasmani syariat dari sisi lain. Sisi lain yang dimaksud adalah sisi ruhani. Kalau fiqih membahas syariat dari sisi zhohir, maka tasawuf dari sisi batin. Sholat misalkan, ilmu tentang rukun, syarat dan hal-hal yang membatalkan sholat itu dibahas dalam ilmu fiqih. Adapun ilmu tentang khusyu' hanya dibahas dalam ilmu tasawuf. Wallahu a'lam.

free counters
bloggersumut.net
Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-

Mengenai Saya

Foto saya
Al-faqir dilahirkan di sebuah kota kecil Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumatera Utara. Di kota kecil ini minyak bumi pertama sekali ditemukan di Indonesia (tepatnya di desa Telaga Said). Saat ini al-faqir sedang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo Fakultas Syariah wal Qanun. Blog ini merupakan sebagai sarana saja bagi saya untuk sharing bersama teman-teman, silaturahmi dan menambah wawasan. Hehe jangan tertipu dengan nama blog "Sufi Medan" karena ini hanya nama blog saja, adapun si empunya sendiri bukanlah seorang sufi, hanyasaja mencintai orang2 sufi. Sufi adalah gelar yang hanya diberikan untuk orang-orang yang mengamalkan ajaran-ajaran Tasawuf dengan benar. Tentunya di sana sini masih banyak kekurangan, al-faqir sangat mengharapkan perbaikan dari Teman-teman semuanya. Saran dan masukan sangat saya nantikan. Dan bagi siapapun yang ingin menyebarkan artikel2 dalam blog ini saya izinkan dan saya sangat berterima kasih sudah turut andil dalam mengajak saudara-saudara kita kepada kebaikan dan yang ma'ruf. Terima kasih sudah berkunjung di blog orang miskin. Moga Allah senantiasa memberkahi dan melindungi Teman-teman semuanya. Billahi taufiq, wassalamu'alaikum.

Followers


Recent Comments