Ijma' Ulama Umat Tidak Mengkafirkan Ashhab Mazhab Yang Delapan

Alhamdulillâhi Rabbil ‘âlamîn. Wa sholâtu was salâmu ‘alâ Sayidinâ Muhammad Khôtimin Nabiyyîn wa ‘alâ âlihi wa shohbihi ajma’în.

Keputusan nomor. 152 (1/17) Terkait Kesatuan Umat Islam Antar Mazhab Aqidah, Fiqih dan Tarbiyah.

Majelis Dewan  Fiqih Islam Internasional Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam sidang tahunannya yang dilaksanakan pada tanggal 28 Jumadil Awal-2 Jumadil Akhir 1427 Hijriyah bertepatan 24-28 Juni 2006 merumuskan:

Setelah mempelajari penelitian yang diajukan kepada Badan Peneliti khususnya terkait  kesatuan umat Islam antar mazhab, fiqih dan tarbiyah, dan memperhatikan dengan seksama persidangan-persidangan dan meninjau keputusan-keputusan  Islam Internasional yang diselenggarakan pada tahun 1425 H/2005 M, didorong motif akademis serta penerapan prinsip-prinsip Piagam Omman yang diadopsi dari forum-forum para ulama dan pemikir yang diselenggarakan di Mekkah Mukarromah sebagai pengantar persiapan Konferensi KTT Islam Luar Biasa Ketiga, maka dengan ini memutuskan pasal-pasal sebagai berikut: (Yang saya ambil adalah butir-butir pada pasal kedua saja)

1. Siapa saja yang mengikuti salah satu mazhab yang empat daripada mazhab ahlus sunnah wal jama’ah (Hanafi, Maliki, Syafi’i & Hambali), serta mazhab Ja’fari, mazhab Zaidi, mazhab ‘Ibadhi dan mazhab Zhohiri; maka dia adalah muslim, tidak boleh mengkafirkannya, haram darahnya, kehormatannya, dan hartanya. Ini bersesuaian dengan fatwa Syaikh Al-Azhar; Tidak boleh mengkafirkan orang-orang yang beraqidah Asy’ari, orang-orang yang menjalankan tasawuf hakiki, dan tidak boleh mengkafirkan orang-orang yang berpemikiran salafi shohih.

Sebagaimana pula tidak boleh mengkafirkan golongan manapun daripada kaum muslimin yang beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasulnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beriman kepada rukun-rukun iman yang enam dan rukun islam yang lima dan tidak mengingkari hal-hal yang telah maklum di dalam agama secara dhoruri.

2. Yang disepakati antar mazhab itu (ijma’) lebih banyak daripada yang diikhtilafkan. Ashhab mazhab yang delapan di atas telah bersepakat untuk berdiri di atas  prinsip-prinsip Islam yang mendasar, seperti semuanya mereka sepakat untuk beriman kepada Allah; bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan, bahwasanya Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan dari Allah, terjaga dan terlindungi dari perubahan, bahwasanya Sayidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah nabi dan rasul untuk seluruh umat manusia. Dan semua mereka bersepakat; bahwasanya rukun islam itu lima; mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, mengerjakan puasa Ramadhan, haji ke Baitullah, bahwasanya rukun iman itu enam; beriman kepada Allah, malaikat, kitab, para rasul, hari akhir, serta takdir baik dan buruk. Dan bahwasanya ikhtilaf para ulama mazhab adalah ikhtilaf dalam hal furu’ yang menjadi rahmat yang besar.

3. Yang resmi di dalam mazhab-mazhab Islam adalah komitmen terhadap manhaj (metode) mazhab tertentu dalam memberikan fatwa. Tidak boleh bagi seseorangpun mengeluarkan fatwa tanpa keahlian ilmiah. Tidak boleh berfatwa tanpa terikat mazhab tertentu. Tidak boleh hanya mendakwakan ijtihad dan memunculkan pendapat baru yang tertolak serta pendapat yang mengeluarkan kaum muslimin dari kaedah-kaedah dan aturan-aturan syariatnya yang telah baku dan mengakar.

4. Inti dari Piagam Oman yang dikeluarkan pada malam ke-27 Ramadhan yang berkah pada tahun 1425 Hijriyah dan diproklamasikan di Mesjid Hasyimiyin; adalah komitmen (iltizam) dengan mazhab dan manhajnya. Pengakuan untuk bermazhab dan bersepakat untuk dialog dan bertatap muka antar-mazhab; itu sudah mengandung nilai objektivitas dan moderat, toleransi dan kasih sayang serta membuka cakrawala dengan kelompok lain.

5. Kami mennyerukan untuk mengenyampingkan khilafiyah antara kaum muslimin dan mengajak untuk menyatukan kalimat, sikap dan menekankan untuk saling menghargai, mengajak untuk memperkuat solidaritas antar bangsa dan negara-negara muslim, mempererat ukhuwah islamiyah berlandaskan saling mencintai karena Allah, dan menyeru untuk tidak menciptakan ruang yang dapat menimbulkan fitnah dan campur tangan pihak asing dalam urusan kaum muslimin.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُون

“Sesungguhnya kaum mukminin itu bersaudara maka damaikanlah di antara dua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu disayangi.” (Al-Hujurat: 10)

6. Para peserta Muktamar  dalam Muktamar Islam Internasional yang berkumpul di Omman ibu kota Kerajaan Yordania Al-Hasyimi, berdekatan dengan Mesjid Aqsho yang penuh berkah dan bumi Palestina yang terjajah menyerukan kedharuratan untuk melindungi Mesjid Al-Aqsha, kiblat yang pertama dan tanah haram yang ketiga bagi umat Islam dari segala bahaya dan serangan dengan mengakhiri penjajahan dan membebaskan Tanah Quds serta melindungi situs-situs suci di Irak dan tempat-tempat lain.

7. Menyerukan betapa pentingnya memperdalam nilai-nilai kebebasan dan menghargai pendapat yang berada dalam keharibaan dunia Islam. Walhamdulillâhi wahdah.



Diterjemahkan oleh:
Al-faqir Muhammad Haris F. Lubis
Kairo, Kamis 21 Juli 2011 pkl.11.40 PM

  

Share

posted under , |

6 comments:

Muhammad Syafi`i Tampubolon mengatakan...

Info yang sangat bermanfaat. salam kenal dari batak medan

sufi medan mengatakan...

haha, janganlah batak Medan, sama2 batak kita :D. Oke ane menuju TKP sekarang :D

Yahya Syarwani mengatakan...

saya ingin berkenalan dengan anda dan selalu komunikasi yg sifatnya menambah Ilmu...

sufi medan mengatakan...

Ahlan wa sahlan Mas Yahya, silahkan diadd saja fb al-faqir :)

JeffalQura mengatakan...

moga usaha anta ini menjadi asbab kepada perjumpaan dengan Allah & Rasul di yaumul akhir, InsyaAllahu Taala.

Mas Niam mengatakan...

wah dari kairo juga? salam kenal bung

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Powered by. Ryosatura. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Topic

Jika kamu ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu!

Tasawuf itu ihsan

Saudara-saudaraku yang budiman, jangan tertipu oleh dakwaan sebahagian orang bahwa tasawuf tidak ada di dalam alquran. Tasawuf itu ada di dalam alquran, hanya saja ia tersirat. Sebagaimana tersiratnya dilalah-dilalah hukum di balik nash-nash alquran begitu pula isyarat-isyarat tasawuf banyak tersembunyi di sebalik lafazh-lafazh alquran. Bukan ianya hendak disembunyikan Allah dari semua orang, tetapi agar ada usaha dan upaya untuk melakukan penggalian terhadap sumber-sumber ilahiyah yang dilakukan oleh jiwa-jiwa yang intibah. Di situlah akan muncul ijtihad dan mujahadah yang mengandung nilai-nilai ibadah (wa ma kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduni).

Tasawuf itu akhlaq (innama bu'itstu li utammima makarimal akhlaq); berusaha mengganti sifat-sifat madzmumah (takhalli) dengan sifat-sifat mahmudah (tahalli). Kedua proses ini sering disebut dengan mujahadah. Para Rasul, Nabi, dan orang-orang arif sholihin semuanya melalui proses mujahadah. Mujahadah itu terformat secara teori di dalam rukun iman dan terformat secara praktek di dalam rukun Islam. Pengamalan Iman dan Islam secara benar akan menatijahkan Ihsan. Ihsan itu adalah an ta'budallaha ka annaka tarah (musyahadah), fa in lam takun tarah fa innahu yarok (mur'aqobah). Ihsan inilah yang diistilahkan dengan ma'rifat. Ma'rifat itu melihat Allah bukan dengan mata kepala (bashor) tetapi dengan mata hati (bashiroh). Sebagaimana kenikmatan ukhrowi yang terbesar itu adalah melihat Allah, begitu pula kenikmatan duniawi yang terbesar adalah melihat Allah.

Dengan pemahaman tasawuf yang seperti ini, insya Allah kita tidak akan tersalah dalam memberikan penilaian yang objektif terhadap tasawuf. Itulah yang dimaksud oleh perkataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah; "Dan kami tidak mengingkari tarekat sufiyah serta pensucian batin daripada kotoran-kotoran maksiat yang bergelantungan di dalam qolbu dan jawarih selama istiqomah di atas qonun syariat dan manhaj yang lurus lagi murni." (Al Hadiah As-Saniyah Risalah Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abd. Wahhab hal.50 dalam kitab Mauqif A'immah Harakah Salafiyah Cet. Dar Salam Kairo hal. 20).

Adapun praktek-praktek yang menyimpang dari syariat seperti perdukunan, zindiq, pluralisme, ittihad dan hulul yang dituduhkan sebahagian orang; itu adalah natijah daripada tasawuf, maka itu tidak benar, sangat jauh dari apa yang diajarkan oleh tokoh-tokoh sufi; Imam Junaid Al-Baghdadi, Imam Ghazali, Imam Ibnu Arabi, Imam Abd. Qadir Al-Jailani, Imam Abu Hasan Asy-Syadzili, Imam Ibnu Atho'illah As Sakandari, Imam Sya'roni, Imam Suyuthi, Syaikh Abdul Qadir Isa dan imam-imam tasawuf lainnya qaddasallahu sirrahum.

Tasawuf juga adalah suatu ilmu yang membahas jasmani syariat dari sisi lain. Sisi lain yang dimaksud adalah sisi ruhani. Kalau fiqih membahas syariat dari sisi zhohir, maka tasawuf dari sisi batin. Sholat misalkan, ilmu tentang rukun, syarat dan hal-hal yang membatalkan sholat itu dibahas dalam ilmu fiqih. Adapun ilmu tentang khusyu' hanya dibahas dalam ilmu tasawuf. Wallahu a'lam.

free counters
bloggersumut.net
Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-

Mengenai Saya

Foto saya
Al-faqir dilahirkan di sebuah kota kecil Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumatera Utara. Di kota kecil ini minyak bumi pertama sekali ditemukan di Indonesia (tepatnya di desa Telaga Said). Saat ini al-faqir sedang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo Fakultas Syariah wal Qanun. Blog ini merupakan sebagai sarana saja bagi saya untuk sharing bersama teman-teman, silaturahmi dan menambah wawasan. Hehe jangan tertipu dengan nama blog "Sufi Medan" karena ini hanya nama blog saja, adapun si empunya sendiri bukanlah seorang sufi, hanyasaja mencintai orang2 sufi. Sufi adalah gelar yang hanya diberikan untuk orang-orang yang mengamalkan ajaran-ajaran Tasawuf dengan benar. Tentunya di sana sini masih banyak kekurangan, al-faqir sangat mengharapkan perbaikan dari Teman-teman semuanya. Saran dan masukan sangat saya nantikan. Dan bagi siapapun yang ingin menyebarkan artikel2 dalam blog ini saya izinkan dan saya sangat berterima kasih sudah turut andil dalam mengajak saudara-saudara kita kepada kebaikan dan yang ma'ruf. Terima kasih sudah berkunjung di blog orang miskin. Moga Allah senantiasa memberkahi dan melindungi Teman-teman semuanya. Billahi taufiq, wassalamu'alaikum.

Followers


Recent Comments