Mengapa Rasulullah Tidak Diizinkan Allah Untuk Mendoakan Ibunya?



Makam Aminah, Khadijah dan Abu Thalib
Wahai orang-orang Wahabi (red: salafi) yang beriman, jagalah lisan kamu dari mengatakan ayah ibu Rasulullah adalah musyrik. Tak kah kamu pertimbangkan ayat Allah:
إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ
“sesungguhnya orang2 musyrik adalah najis” (surat at-Taubah azat 28)
Ya memang para ulama dalam menafsirkan ayat di atas ada yang mengartikan najis dalam arti hakiki hingga orang-orang kafir tidak boleh memasuki mesjid, dan ada juga para ulama yang menafsirkan najis dalam arti majazi, hingga maksudnya adalah najis dalam hal aqidah.

Tapi tetap saja, makna mana sajapun yang diambil dari kedua ayat di atas  sangat menyakiti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Bagaimana mungkin seorang Rasulullah yang suci dilahirkan daripada orang-orang yang beraqidahkan najis atau dilahirkan dari daging dan darah yang najis. La haulun wa la quwwatun illa billah.

Lihatlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
 إن الله اصطفاني من ولد إبراهيم إسماعيل واصطفى من ولد إسماعيل كنانة واصطفى من كنانة قريشا واصطفى من قريش بني هاشم واصطفاني من بني هاشم

Sesungguhnya Allah mensucikan daripada anak2 Ibrahim: Ismail, mensucikan daripada anak2 Ismail: Kinanah, mensucikan daripada Kinanah Quraisy, dan mensucikan daripada Quraisy: Bani Hasyim, dan Allah mensucikan aku daripada Bani Hasyim.(Hadits riwayat Muslim)

Cobalah pikir pakai otak, jangan pakai dengkul, apakah mungkin Allah mensucikan mereka, dari generasi ke generasi, sementara mereka adalah orang2 kafir???

Dan kemudian apakah kalian lupa dengan firman Allah:
إِنَّمَا يريدُ اللَّه لِيُذْهِب عَنْكُم الرِّجْس أَهْلَ الْبَيْت وَيطَهِّرَكُم تَطْهِيراً
"Sesungguhnya Allah hanya ingin menghilangkan najis dari ahlul baitmu dan mensucikan mu dengan sesuci-sucinya."
Pemakaman Baqi' Sebelum Digusur
Inilah kesalahan wahabi. Mereka tidak pernah melihat dalil-dalil lain yang lebih kuat dan lebih qoth’i. Sudahlah cara mereka sangat tekstual dalam memahami nash ditambah pula tak mau melihat dan menggabungkan dalil-dalil lain yang ada. Maka hancurlah istimbath mereka dalam segala bidang, baik fiqih, tauhid maupun tasawuf. Inilah yang menjadi sebab kenapa mereka mengharamkan isbal, foto, pembangungan kubur, pemahaman tentang makna bid’ah dan banyak lagi.

Lalu bagaimana dengan hadits riwayat Muslim:
 
حدثنا يحيى بن أيوب ومحمد بن عباد واللفظ ليحيى قالا حدثنا مروان بن معاوية عن يزيد يعني بن كيسان عن أبي حازم عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم استأذنت ربي أن أستغفر لأمي فلم يأذن لي واستأذنته أن أزور قبرها فأذن لي

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Aku meminta izin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun untuk ibuku maka Dia tak mengizinkanku, kemudian aku minta izin untuk menziarahi kuburnya maka Dia mengizinkan aku. (HR. Muslim 976, juga diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud,  An Nasa’I dan Ibnu Hibban, semuanya dari jalur Abu Hurairah)

Mendengar hadits ini, maka kita jangan tergesa-gesa megatakan bahwa ibu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah kafir. Wal ‘iyadzubillah…

Harus kita teliti dulu pendapat para ulama tentang pemahaman hadits itu sebenarnya bagaimana. Mari kita dengar apa kata Imam Suyuthi penutup amirul mukminin fil hadits:

“ Adapun hadits tersebut maka tidak mesti diambil daripadanya hukum kafir berdasarkan dalil bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga ketika di awal-awal Islam dilarang untuk menyolatkan dan mengistighfarkan orang mukmin yang ada hutangnya tapi belum dilunaskan karena istighfar Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan dijawab Allah dengan segera, maka siapa yang diistighfarkan Rasul dibelakang doanya akan sampailah kepada derajat yang mulia di surga, sementara orang yang berhutang itu tertahan pada maqomnya sampai dilunaskan hutangnya sebagaimana yang ada dalam hadits (jiwa setiap mukmin terkatung dengan hutangnya sampai hutangnya itu dilunaskan). Maka seperti itu pulalah ibu Nabi alaiha salam bersamaan dengan posisinya sebagi seorang wanita yang tak pernah menyembah berhala, maka beliaupun tertahan dari surga di dalam barzakh  karena ada sesuatu yang lain diluar kufur.”[1]

Kemudian mari kita simak apa kata Al-Allamah Al Arif Billah Syaikh Zaki Ibrahim pimpinan Tariqat Syadziliyah Asyirah Muhammadiyah di Mesir:

  1. Bahwasanya istighfar adalah bagian dari penghapusan dosa, maka  seseorang tidak akan berdosa selama dakwah Islam belum sampai kepadanya. Maka tidak perlulah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memintakan ampun untuk orang yang belum terhitung telah melakukan dosa dan Allahpun juga tak akan mengiqobnya sebagai dosa. Maka memintakan ampun kepada ibunya, adalah suatu hal yang sia-sia, dan bukanlah daripada sifat para Nabi melakukan suatu hal yang sia-sia.
  2. Sesungguhnya ahlul bait Nabi tak akan masuk ke dalam neraka dan ibunya adalah daripada ahlul bait Nabi sebagaimana yang dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad dan lainnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Aku memohon kepada Allah supaya tidak ada satupun ahlul baitku yang masuk ke dalam neraka, maka Allah mengabulkan permhonanku.” Dan begitupula yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari dari Ibnu Abbas tentang penafsiran ayat: wa la saufa yu’tika Rabbuka fa tardha; dan daripada keridhoan Muhammad adalah tidak ada satu daripada ahlul baitnya yang masuk ke dalam neraka. Maka memintakan ampun kepada ibunya dalam kondisi yang seperti ini juga merupakan suatu hal yang sia-sia dan percuma, dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam disucikan Allah dari hal yang percuma dan sia-sia.[2]

Makam Aminah Sekarang
Ketiga pemahaman yang diungkapkan oleh dua ulama kita di atas sangatlah mewakili pemahaman jumhur ulama lainnya yang tidak pernah mengatakan bahwa ibu Rasulullah adalah kafir.

Adapun riwayat di dalam Tafsir Thabari tentang turunnya surat Al Baqaroh ayat 119 adalah untuk ayah dan ibu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Thobari:
 
. أخبرنا الثوري ، عن موسى بن عبيدة ، عن محمد بن كعب القرظي ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " ليت شعري ما فعل أبواي ، ليت شعري ما فعل أبواي  فنزلت إنا أرسلناك بالحق بشيرا ونذيرا ولا تسأل عن أصحاب الجحيم[3]
Adalah riwayat mursal yang sangat dho’if. Ulama telah berijma’ akan jatuhnya sanadnya dan tidak dapat dijadikan hujjah. Yang pasti, telah ijma’ ayat ini turun untuk orang-orang kafir daripada ahlul kitab.[4]

Adapun pendapat Imam Nawawi ketika mensyarahkan hadits di ziarahdi atas, Imam Nawawi mengatakan:
 فيه جواز زيارة المشركين في الحياة وقبورهم بعد الوفاة[5]

Maka pendapat Imam Nawawi ini bertentangan dengan pendapat Imam Muslim sendiri yang meriwayatkan hadits tersebut di dalam shohihnya, yang mana Imam Muslim memasukkan hadits tersebut ke dalam Bab: Isti’dzanun Nabi Rabbahu fi Ziyarati Qobri Ummihi (Minta Izinnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada Allah untuk Menziarahi Makam Ibunya). Maka tentunya kita lebih memilih pendapat Imam Muslim, karena Imam Muslim tentu lebih paham kenapa hadits tersebut tidak diberinya judul Minta Izinnya Nabi Allah untuk Menziarahi Makam Musyrik. Entah apa yang menyebabkan Imam Nawawi berpendapat sedemikian. Saya juga masih bertanya-tanya. Demi menjaga adab saya kepad Imam Nawawi, maka saya tidak berani mengatakan beliau tersalah walaupun memang setiap kalam itu mungkin diterima dan mungkin ditolak kecuali kalam shohobu hadzal Maqam (sambil Imam Malik menunjukkan tangannya ke makam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam), tapi ini adalah husnuzhon saya terhadap Imam Nawawi, mungkin beliau ada maksud lain di luar kufur, atau ada maksud lain yang saya belum mampu untuk memahaminya. Makanya beliau tidak menshorihkan/menjelaskan secara gamblang dengan perkataannya bahwa ibu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah kafir, seolah-olah Imam Nawawi juga tahu bahwa ibu Rasulullah memang tidak kafir. Wallahu a’lam.

Akhirnya saya tutup dengan sebuah kisah Imam Al-Qodhi Abu Bakar ibnu Al-Arabi salah seorang ulama muhaqqiqin besar Malikiyah  pernah ditanya: Bahwa ada orang yang mengatakan orang tua Nabi shallallahu alaihi wa sallam di neraka. Apa jawab Ibnu Al-Arobi? Beliau mengatakan; “Terlaknat orang yang mengatakan orang tua Nabi di neraka karena Allah Ta’ala berfirman: 

 إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا .
 “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasulullah, Allah melaknat mereka di dunia dan akhirat dan Allah menyiapkan kepada mereka adzab yang hina” ( Al-Ahzab 57)


Al-Faqir ila 'Afwi Rabbih
Muhammad Haris F. Lubis
12 Desember 2010, pkl. 10.26 wkt Cairo.
Masjid Nabawi thn 1325 H


Note: Lalu Bagaimana dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Inna abi wa abaka fin nar  (Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka)?

Silahkan simak pada tulisan saya berikut ini! Studi Kritis Terhadap Kesalahpahaman Hadits Rasulullah (Sesungguhnya Bapakku dan Bapakmu di dalam Neraka)



[1] At-Ta’zhim wal Minnah Suyuthi hal 29 cet. Dar Jawami’ Kalim Kairo
[2] ‘Ismatun Nabi Zaki Ibrahim hal.96 Cet. Rasa’il Asyirah
[3] Jami’ul Bayan Tafsir Thobari hal.748 Jilid 1 cet. Darul Hadits
[4] ‘Ismatun Nabi Zaki Ibrahim hal.96 Cet. Rasa’il Asyirah
[5] Syarah Shohih Muslim Hal. 39 Jilid 7 Imam Nawai cet.Darul Manar

Share

posted under , |

60 comments:

Anonim mengatakan...

TERUSKAN DAKWAH ANDA

Asep Suhendi mengatakan...

gan maaf saya niru thema blognya

Anonim mengatakan...

Ga ilmiah penjelasannya, soalnya ga semua hadits ente nukil, di antaranya:

Dari Anas radliyallaahu anhu : Bahwasannya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam : "Wahai Rasulullah, dimanakah tempat ayahku (yang telah meninggal) sekarang berada ?" Beliau menjawab : "Di neraka" Ketika orang tersebut menyingkir, maka beliau memanggilnya lalu berkata: "Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka" [HR. Muslim no. 203, Abu Dawud no. 4718, Ahmad no. 13861, Ibnu Hibban no. 578, Al-Baihaqi dalam Al-Kubraa no. 13856, Abu Awanah no. 289, dan Abu Ya'la no. 3516].

Dari Ibnu Mas'ud radliyallaahu anhu ia berkata : Datang dua orang anak laki-laki Mulaikah – mereka berdua dari kalangan Anshar – lalu berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu kami semasa hidupnya memelihara onta dan memuliakan tamu. Dia dibunuh di jaman Jahiliyyah. Dimana ibu kami sekarang berada?" Maka beliau shallallaahu alaihi wasallam menjawab: "Di neraka" Lalu mereka berdiri dan merasa berat mendengar perkataan beliau. Lalu Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam memanggil keduanya lalu berkata: "Bukankah ibuku bersama ibu kalian berdua (di neraka) ?" [Lihat Tafsir Ad-Durrul-Mantsur juz 4 halaman 298 – Diriwayatkan oleh Ahmad no. 3787, Thabarani dalam Al-Kabiir 10/98-99 no. 10017, Al-Bazzar 4/175 no. 3478,shahih].

Harusnya ente nukil tuh 2 hadits di atas, biar ilmiah gan, soalnya artikel ente termsuk artikel bantahan, jd kudu semua hadits ente nukil. . .

Wallahu'alam

Sufi Medan mengatakan...

@Anonim: Sebelumnya terima kasih atas saran kunjungannya. Hadits yang anda nukilkan sudah tuntas saya kupas pada postingan saya sebelumnya. Silahkan buka berikut ini: http://sufimedan.blogspot.com/2010/08/studi-kritis-kesalahpahaman-terhadap.html

Anonim mengatakan...

Maka sesungguhnya mereka itu (kaum bapak si penanya), telah sampai dakwah Ibrahim kepada mereka dan dakwah nabi-nabi yang lain.

? Apakah ayah nabi Muhammad tidak sampai dakwah nabi Ibrahim kepadanya ? karna bapak si penanya dgn ayah Nabi Muhammad pasti sejaman ?

? Apakah berarti Nabi hanya berdusta untuk menyenangkan si penanya ? Bapak penanya di neraka sedang bapak nabi Muhammad di surga?.

? adakah dalil yg shoheh bahwa ayah nabi Muhammad di surga, sebagaimana dijaminkan pada 10 sahabat yg masuk surga?

...semua ibu para Nabi adalah wanita2 yg beriman.... "Bagaimana dg bapaknya?" termasuk Bpk Nabi Ibrahim ? Bpk nabi Muhammad?

Saya hanya orang bodoh dan ingin jawaban dengan dalil yg shoheh, bukan asal dalil. Terima kasih.

Sufi Medan mengatakan...

adakah dalil yg shoheh bahwa ayah nabi Muhammad di surga?
-----------------
YA ada, firman Allah SWT:
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
"Dan kami tidak akan memberikan adzab sebelum kami mengutus seorang Rasul." (Al-Isra': 15)

Kedua orang tua Rasulullah hidup dimasa fatrah, yaitu masa belum diutusnya Rasul untuk suatu kaum.

Bagaimana dengan ajaran Nabi Isa as? Ajaran Nabi Isa As tidak diturunkan untuk kaum Arab Quraisy, tetapi untuk bani Israel. Maka tidak wajib bagi Quraisy Arab untuk mengikuti ajaran Nabi Isa As. Tetapi secara realita, ada orang2 Arab yang memeluk ajaran Nabi Isa as ini, pun begitu pula ajaran Musa As, dan tidak sedikit yang mengikut kepada agama Ibrahim. Kuat dugaan kedua orang tua Rasulullah adalah pemeluk agama Ibrahim, yaitu agama yang hanif, yang waktu itu masih komitmen menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa terkontaminasi oleh pengrusakan dan perubahan sebagaimana yang terjadi pada agama Nabi Musa dan Nabi Isa alaihima salam oleh para penganutnya. Wallahu a'lam

Sufi Medan mengatakan...

...semua ibu para Nabi adalah wanita2 yg beriman.... "Bagaimana dg bapaknya?" termasuk Bpk Nabi Ibrahim ? Bpk nabi Muhammad?
-------------------
Yah, termasuk Bapak Nabi Ibrahim As dan Nabi Muhammad Saw.

Adapun Azar bapak Nabi Ibrahim, beliau bukan bapak kandung, tetapi bapak angkat Nabi Ibrahim. Ini sudah dikupas habis2an oleh Al Imam Al Mufassir Fakhruddin Ar-Razie di dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib ketika menafsirkan ayat tentang Azar. Silahkan Cek TKP Gan :)

Sufi Medan mengatakan...

Apakah berarti Nabi hanya berdusta untuk menyenangkan si penanya ? Bapak penanya di neraka sedang bapak nabi Muhammad di surga?.
------------------
Nabi tidak berdusta, ini hanya cara Nabi untuk menggembirakan hati si penanya. Toh Nabi tidak berdusta, sebab abi dalam bahasa Arab, artinya juga bermakna paman. Dan itu benar, paman Nabi Abu Jahal, memang di neraka.

Anon mengatakan...

masyaAllah ini logikanya bagaimana ya?
dalil itu tdk mngkin brtentangan satu sama lain. yg jelas maknanya jngan dikaburkan akhi sufimedan.. apakah kurng jelas Rasulullah mngatakan ibu dan ayahnya berada di neraka?mau di maknai sperti apa lagi?
adapun ayat Allah itu jelas samasekali tdk brlawanan dgn pemahaman 'wahabi' yg antum katakan. Nabi Allah itu bukan cuma 25 akhi..ada berapa ratus ribu? masih ingat tidak pelajaran madrasah? lalu siapa yg tahu jika memang kedua orang tua Rasulullah itu sdh mndapatkn risalah? ajib ini kok jatuhnya mengaburkn mkna hadis yg sudah jelas ya?istighfar ah...

Anonim mengatakan...

Mari kita dengar doa-doa Ibrahim 'alaihissalam atas keturunannya yang insya Allah maqbul.


وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ

"Dan ketika Ibrahim berkata," Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan jauhkanlah aku dan keturunanku daripada menyembah berhala"(Surat Ibrahim: 35)

>> apakah ayat tersebut msh kurang jelas?
bahwa nabi Muhammad adalah termasuk keturunan Nabi Ibrahim.
brrti ayahnya Nabi Muhammad (Abdulloh) dan kakeknya Nabi Muhammad (Abdul Mutholib) terus sampai ke Nabi Ismail (sbg keturunan langsung Nabi Ibrahim) tidak mungkin menyimpang dan menyembah berhala.
Pun juga Abdulloh, Abdul Muhtolib dan Aminah belum sampai di masa dakwah nabi Muhammad.
Alhamdulillah kita sudah sama2 beristigfar.....

Anonim mengatakan...

Wahabib Tobat,

He.. he.. he.. ruarrr biasaaa!!!

Ngomong-ngomong Abu Lahab, Abu Thalib, Abu Jahal, Cs. itu keturunannya siapa? Keturunannya Wali Songo apa.

Kalo mau bicara masalah agama jangan asal jeplak seperti ngomongin sepakbola. Bahaya euy!

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Anonim & Mohamad Ali@
Kenapa ya, antum yang ngaku islam tapi dengan semangat mencela dan menyakiti hati Nabi-nya.
Apakah kalau ana katakan orang tua antum masuk neraka, apakah antum masih bisa tertawa??? reaksi pertama antum pasti marah besar, kedua antum pasti berusaha berdoa siang malam.
Jangan asal Bukhari-Muslim pasti shahih, telitilah kembali setiap hadis yang dinisbatkan pada Rasulullah SAWW. Banyak hadist maupun ayat Qur'an yg menjelaskan kemuliaan orang tua Nabi dan ahlul baitnya.
Sufi Medan@ Hebat!!! teruskan syiar antum...

Unknown mengatakan...

Yang bilang orang tua Rosul kafir syahadat lagi,!

Anonim mengatakan...

1. Nash Al-Quran
إِنَّما يُريدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ تَطْهيراً

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan menyucikan kamu sesuci-sucinya.(QS. Al-ahzab 33)

KETERANGAN
Ketika ayat ini turun maka nabi saw memanggil SEMUA KETURUNAN BELIAU SAW YANG MASIH HIDUP( Fatimah ra, hasan ra dan husein ra ) dan menantu beliau saw sayidina Ali ra. Beliau saw menyelimuti mereka Dan seraya berdoa kepada Allah agar mensucikan keturunan nabi saw dan sayidina Ali ra. Hadist ini terkenal dengan hadist Al-Kisa ( selimut) dan hadistnya shahih.

2. DALIL HADIST TENTANG KEMULIAAN DAN KEUTAMAAN ORANG TUA DAN KAKEK NABI SAW
Benarkah hanya 4 (empat) org manusia diluar nabi saw yang suci/maksum ??
Benarkah ke-4 orang tersebut ahlul bait nabi saw yg paling utama dan paling mulia ???

Ternyata ke-4 orang ( Fatimah Ra, Hasan RA , Husein RA dan Ali RA ) dalam hadist al-kisa bukanlah ahlul bait nabi saw yg paling mulia atau sebaik-baik ahlul bait nabi saw . Ahlul bait nabi saw yg paling mulia atau sebaik-baik ahlul bait adalah ayahanda , kakek dan nenek nabi saw.

Sebagaimana nabi saw bersabda :
مسند أحمد ١٣٠٩: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ وَعَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ وَرْدٍ عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ قَالَ طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نِعْمَ أَهْلُ الْبَيْتِ عَبْدُ اللَّهِ وَأَبُو عَبْدِ اللَّهِ وَأُمُّ عَبْدِ اللَّهِ

2.1. Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin ‘Amru dan Abdul Jabbar bin Al Ward dari Ibnu Abu Mulaikah berkata; Thalhah bin Ubaidullah radliallahu ‘anhu berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “SEBAIK-BAIK AHLUL BAIT ADALAH ABDULLAH (ayahanda nabi saw), ABU ABDULLAH DAN UMMU ABDULLAH (kakek dan nenek nabi saw).” (Musnad Ahmad 1309, 1310 dan 16710), No hadist versi 9 kitab imam hadist-lidwa.

Dan silahkan kita hubungkan hadist ini, dengan ayat surah al-ahzab 33, Apakahada hubungannya atau tidak ?? Apakah ayat al-ahzab 33 dengan hadist kemuliaan ortu dan kakek nabi saw saling berhubungan atau tidak ??putuskanlah sendiri wahai saudaraku ??

Anonim mengatakan...

2.2. Abu Na'im dalam kitabnya Dalâil meriwatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Tidak seorang pun dari semua ayah dan ibuku pernah menyentuh perbuatan keji, dan Allah Swt senantiasa memindahkanku dari SULBI AYAH-AYAH YANG SUCI KEPADA RAHIM-RAHIM PARA IBU YANG SUCI PULA. Dan di mana SAJA AYAH-AYAH TERSEBUT MEMPUNYAI ANAK-ANAK, MAKA AKU DIPINDAHKAN KE SULBI SEORANG ANAK YANG LEBIH SUCI DAN LEBIH BAIK dari anak-anak lainnya (Jalaluddin al-Suyuthi, al-Durr al-Mantsur fi Tafsir al-Ma'tsur, jil. 3, hal. 294).

Hal ini juga sangat selaras dan sejalan dengan tafsir

2.3. Dari Watsilah bin Asqa’ Nabi bersabda :"Allah memilihku dari keturunan Ibrohim Ismail, dari Keturunan Ismail Allah memilihku dari suku Kinanah, dari Bani Kinanah Allah memilihku dari suku Quraisy, dari suku Quraisy Allah mengutuskku dari Bani Hasyim," (HR. Ahmad, musnad Imam Ahmad, 4/107. HR. Shohih muslim 4/1782).

2.4. Dari Ibnu Abbas Nabi SAW., bersabda :Ketika Allah mencipta manusia, ALLAH MENCIPTAKANKU DARI KETURUNAN YANG TERBAIK DIANTARA MEREKA, ZAMAN YANG TERBAIK, suku yang terbaik dan rumah yang terbaik. Maka aku adalah orang yang terbaik dan dari rumah tangga yang terbaik diantara mereka. (HR.Ahmad, Musnad Imam Ahmad, 4/165. HR. Tirmizdi, Sunan Tirmizdi, 5/ 584).

Dalam hadits-hadits diatas tadi Rasulullah SAW., menyebutkan bahwa beliau berasal dari keturunan yang terbaik dan mulia, hal ini bertolak belakang dengan sifat kufur atau syirik. sebagaimana Allah berfirman :"Sesungguhnya orang Musyrik itu adalah NAJIS ".(QS. At-Taubah :28)

2.5. Dari ali ra berkata : aku belum pernah mendengar nabi saw menyertakan orang tua beliau sebagai tebusan kepada seseorang selain sa’ad bin malik .sesungguhnya aku pernah mendengar beliau bersabda pada perang uhud, wahai sa’ad lemparlah DEMI AYAH DAN IBUKU SEBAGAI TEBUSANMU (HR.Bukhari 3753,5716 dan 3749, HR. Muslim 4429 dan 4431, HR Turmidji dgn no hadist 2755 dan 2756, 3686, 3688 dan HR Sunan ibnu majah 126. 127 dan juga Musnad ahmad no 671, 968, 1090, 1530 ) No hadist versi 9 kitab imam hadist.

SEKALI LAGI SILAHKAN SAUDARA-SAUDARA HUBUNGKAN SURAH AL-AHZAB 33 DENGAN HADIST KEMULIAAN AYAH DAN KAKEK NABI SAW + HADIST YG MENYATAKAN SULBI DAN RAHIM ORTU NABI SAW ADALAH SUCI DAN DARI KETURUNAN YG TERBAIK PULA. MAKA SAUDARAKU AKAN MENGETAHUI BAHWA SEMUA DALIL TERSEBUT SALING TERKAIT SATU SAMA YG LAIN, SEHINGGA WAJAR JIKA ALI RA TERKEJUT KETIKA NABI SAW MENYEBUT ORANG TUANYA YG MULIA DISATUKAN NAMANYA DGN SA’AD. DAN SANGAT WAJAR KALO SA’AD BANGGA NAMANYA DISATUKAN DGN MANUSIA SUCI DAN DIMULIAKAN OLEH ALLAH.

Anonim mengatakan...

Apakah Cuma satu ayat yg menyatakan orang tua nabi saw adalah manusia paling mulia setelah nabi saw ?? Ternyata tidak saudaraku yg dimuliakan oleh Allah. Untuk membuktikannya Silahkan lihat tafsir ayat As-Syuara:219

Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.(As-Syuara:219)
"Wa nuqollibuka fissajidiin" (As-Syuara:219) artinya : "Dan PERGERAKANMU PADA ORANG YANG SUJUD". Dalam menafsirkan ayat ini Ibnu Abbas berkata :

"Pergerakanmu dalam shulbi (tulang punggung ) Adam, Nuh, Ibrahim, hingga Allah mengeluarkanya dan menjadikannya seorang Nabi. (Tafsir Qurthubi 13/144. Tafsir Thabari 7/287).

Artiya : keturunan nabi saw adalah orang-orag yang SUJUD KEPADA ALLAH SWT

PERHATIKAN JUGA DALIL AL-QURAN KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN KETURUNAN NABI IBRAHIM AS (ortu da kakek nabi saw adalah keturunan nabi Ibrahim as) YANG DIABADIKAN ALLAH SWT

“Dan (lbrahim a. s.) menjadikan KALIMAT TAUHID ITU KALIMAT YANG KEKAL PADA KETURUNANNYA supaya mereka kembali kepada KALIMAT TAUHID ITU”(surah Az-Zukhruf: 28)

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Ini (Mekah), negeri yang aman, danJAUHKANLAH AKU BESERTA ANAK CUCUKU DARIPADA MENYEMBAH BERHALA-BERHALA (QS.Ibrahim: 35)
Apakah doa Nabi Ibrahim tersebut ditolak ?

PENJELASAN :
AYAH DAN IBU SERTA KAKEK NABI SAW ADALAH KETURUNAN NABI IBRAHIM AS, ARTINYA MEREKA MASUK DALAM AYAT TERSEBUT DIATAS DAN MEREKA BERTAUHID KEPADA ALLAH

PERHATIKAN JUGA AYAT AL-QURAN BAHWA ALLAH SWT MENJADIKAN IBRAHIM AS DAN KETURUNANNYA SEBAGAI PEMIMPIN UMAT

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “SESUNGGUHNYA AKU AKAN MENJADIKANMU IMAM BAGI SELURUH MANUSIA”. Ibrahim berkata: “(DAN SAYA MOHON JUGA) DARI KETURUNANKU”. Allah berfirman: “JANJI-KU (INI) TIDAK MENGENAI ORANG-ORANG YANG LALIM”.(QS AL-Baqarah:124 )

PENJELASAN : Jadi PENGECUALIANNYA dalam ayat tersebut adalah kepada KETURUNANNYA YG LALIM atau DZALIM seperti abu lahab dan abu jahal dimana KEZHOLIMAN keduanya telah diceritakan Allah kepada kita dalam Al-quran. Sedangkan untuk ayah dan ibu serta kakek nabi saw tidak ada ayat yg mengatakannya, malah hadist shahih menceritakan sebaliknya. Artinya ayah, ibu dan kakek nabi saw tidak termasuk org2 yang dzalim.

Nah…sekarang bagi yg memvonis ortu dan kakek nabi saw, supaya tidak FITNAH kepada keluarga NAbi saw, JIKA ada pengecualian tolong buktikan dimana KEDZALIMAN ortu dan kakek Nabi saw tersebut ?

Unknown mengatakan...

Sebenarnya masalah seperti ini tidak perlu diperdebatkan.. Kalau memang orang tua nabi di neraka tidak perlu diperbincangkan, hal trsbut dpat menyajiti hati nabi. Tapi yg anda2 katakan juga tdk sepenuhnya benar. Bisa jadi otang tua nabi termasuk orang2 yang diampuni dan trmasuk ahli sorga. Anda semua akan tahu ketika anda semua sudah berkumpul dg mereka di akhirat...
Alangkah lebih baiknya kita semua lebih memikirkan nasib kita sendiri, apakah kita trmasuk ahli sorga atau justru ahli neraka, nasib orang lain kita perdebatkan, padahal urusan mereka sudah di tangan Allah, sedangkan nasib kita sendiri yang masih belum tentu arah, belum bisa dikatakan selmat tidak kita pikirkan....
Mari kita sedikit menengok firman Allah dalam surat al baqoroh, setelah Allah menceritakan kisah nabi terdahulu, Allah mengakhiri ceritanya dengan kalimat,
"Itulah umat terdahulu, baginya apa yang dia usahakan dan bagimu apa yang kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan". (Albaqoroh ayat 134)

andi mengatakan...

orang tua Nabi memang di neraka tapi karena rahmat Allah maka mereka di ampuni oleh Allah sungguh tidak adil jika orang tua Nabi tidak di ampuni, bayangkan saja orang yang paling berjasa telah melahirkan seorang anak yang akan membawa risalah dan kebenaran dari Allah, masak Allah akan masukkan neraka saya yakin Allah tidak ndeso seperti kita, jangan membatasi kekuasaan dan rahmat Allah, kalau Allah menghendaki orang kafir bisa masuk surga dan orang muslim masuk neraka karena Allah maha tahu yang terbesit di hati manusia, marilah kita berprasangka baik mudah-mudahan semua orang yang telah berjasa terhadap Nabi baik itu yang muslim maupun kafir tetap di ampuni dosa2nya karena ampunan Allah jauh lebih besar dari pada dosa2 hambanya.Bukankah ada hadits " Allah lebih mencintai orang kafir yang mulia hatinya dari pada orang islam yang dengki hatinya".

Indra Pram mengatakan...

betuuul... betuul @ Andi Susilo saya ingat hadist dibawah ini :
Dalam sebuh hadist diriwayatkan, “Ada dua orang bersaudara; seorang di antaranya berlumuran dosa dan seorang lainnya taat dalam beribadah. Seorang yang taat setiap melihat saudaranya dalam keadaan berdosa ia berkata, “Berhentilah melakukan dosa! Suatu hari, ia menemukan saudaranya, itu sedang melakukan perbuatan dosa. Ia pun berkata, “Berhentilah melakukan dosa! Saudaranya yang melakukan dosa menjawab, “Biarkan aku yang akan bertanggung jawab kepada Tuhanku. Apakah kamu dikirimkan kepadaku untuk mengawasiku? Seorang taat yang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosamu, atau Allah tidak akan menjadikanmu masuk surga. Setelah dua orang bersaudara meninggal dunia, keduanya berkumpul di hadapan Tuhan alam semesta alam. Allah berfirman kepada seorang yang taat, “Apakah kamu mengetahui keputusan-Ku, atau apakah kamu berkuasa untuk menentukan keputusan-Ku?” kemudian Allah berfirman kepada seorang yang berdosa, “Pergilah dan masuklah ke surga dengan rahmat-Ku!” sedangkan untuk seorang yang taat, Allah berfirman, “Seretlah ia ke Neraka! (HR Imam Ahmad)

Anonim mengatakan...

SESAT INI BLOG

BANYAK KEBENARAN YANG DICAMPUR KEBOHONGAN

Khaidori mengatakan...

Assalam mu'alaikum
saya ingin bertanya, jika semua nasab yang melahirkan nabi adalah suci
bagaimana dengan Ayah nabi Ibrahim 'alaihissalam yang menyembah berhala dan membuat patung untuk disembahnya pada zaman raja Namrud..
adakah dalil yang menerangkan bahwa ia bukan ayah kandungnya?

semoga jwaban anda dapat mencerahkan...

Anonim mengatakan...

Allah mensucikan bani hasyim?
padahal abu lahab dan abu thalib yg meninggal dalam kondisi musyrik dalam attaubah:113 juga keturunan bani hasyim, yaitu paman nabi, saudara kandung ayah nabi (putera abdul muthalib)

Unknown mengatakan...

Ngeri sekali pada ngafir2in Ayahanda dan Ibunda Manusia Mulia Rasulullah Muhammad ibn Abdillah SAW. Banyak2 istighfar,syahadat,sholat dan sholawat deh. Semoga Allah mau memaafkan kekejian orang2 yang dengan kejamnya mencabik2 hati kekasihNya Muhammad ibn Abdillah SAW. Amin YRA.

SHILFIA WAHYUILAHI mengatakan...

Biar semua pembaca merenung dan berfikir bahwa manusia pertama diciptakan Allah adalah seorang Nabi yaitu Nabi Adam.Keturunan Nabi Adam terbentuk dua jalur yaitu Jalur ta'at dan jalur kufur. Tidak perlu melihat zaman Nabi siapa pasti ada yang menempuh jalur ta'at dan ada yang menempuh Jalur kufur. Allah tidak mungkin menurunkan/mengutus nabi dan rosulnya terlahir dari manusia yang kufur/tidak taat kepada nabi dizamannya. Pertanyaan saya bagi para pembaca : " Setelah Rosullulloh wafat jarak Berapa tahun baru hadist-2nya ditulis/dibukukan

Anonim mengatakan...

masalah nya telah jelas dan sederhana..., yg menjadikan ini panjang dan lebar karena HAWA NAFSU DAN PERTEMANAN. blog ini sangat jelas pemahamanya asy'sairoh, sufi, logika (kalam) , liberal dsb. sesuatu yg yg tidak sesuai dengan hawa nafsu akan di bantah dengan dalil quran dan sunnah. sama halnya juga dengan yg di anggap ibadah sama mereka seperti acara kematian, maulid, isra mikrad dsb mereka akan menyeret-nyeret quran dan sunnah utk mendukug hawa nafsunya. mereka tidak mengikuti para salaf sholeh dalam beribaadah dan mengambil keputusan. mereka mencampur baurkan.
Lagian kalo ortu rasulullah tidak di neraka, mana dalil yg menjelaskan ortu rasul masuk surga ..??sebagaimana hadist mengatakan abu bakr, umar, ustman , ali.....dsb masuk surga.
Hadist telah jelast dan sederhana ortu rasulullah di neraka dan itu bukan aib....mengingat rasul ku dan rasul mu yaitu Muhammad shallalaualaihi wassalam memiliki kutamaan syafaat nya.

Unknown mengatakan...

Jika kalian mempersoalkan masa lalu sebelum hadirnya nabi muhammad, maka sama persis dengan perdebatan para ahli kitab tentang masa lalu sebelum taurat dan injil. :
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? QS (3:65)
Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. QS (3:66)

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. QS (3:67)

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya....QS (3:68)‎

fajarganingrat mengatakan...

Lebih bagus gan..tapi kalo orang berfikir dan hati nya dibuka sudah jelas sekali.kalo dirasa kurang Agan saja y buat biar y lain y nilai.sekarang ma cukup dukung aja

Unknown mengatakan...

Sebenar nya simple..bagi yg mngangap keluarga nabi kafir coba baca alquran lg..dlm alquran ada dikisahkan kakek nabi kok..rentsng tentara bergsjah yg ingin mnghancurksn kabah..mreka mnganut agsma nabi ibrohim..kalo mreka musyrik pennyembah berhala pasti dah diancurin sendri ti kabah sama kakek nya nabi..coba di logika..trims

Unknown mengatakan...

Pada ribut berdebat..jgn suka berburuk sangka terutama kepada nabi kita biar otaknya gk neyeleneh semua..Allah lbh tau dgn segalanya..ingat setiap pemikiran kita Allah akan buat perhitungan nantinya...istiqfar..istiqfar...

Unknown mengatakan...

Pada ribut berdebat..jgn suka berburuk sangka terutama kepada nabi kita biar otaknya gk neyeleneh semua..Allah lbh tau dgn segalanya..ingat setiap pemikiran kita Allah akan buat perhitungan nantinya...istiqfar..istiqfar...

Wirawan Camilia mengatakan...

Maaf saudaraku, sy hanya sedikit bingung dengan pendapat Al-Allamah Al Arif Billah Syaikh Zaki Ibrah pada poin pertama 1... Maka tidak perlulah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memintakan ampun untuk orang yang belum terhitung telah melakukan dosa dan Allahpun juga tak akan mengiqobnya sebagai dosa... Benarkah mereka yg meninggal sebelum kedatangan Nabi Muhammad dianggap tidak berdosa? Coba renungkan firman Allah dalam surah Al A'raf 172 dan 173 yg artinya "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”. Bukankah sebelum Nabi Muhammad menyampaikan dakwahnya, syariat tauhid Nabi Ibrahim telah sampai kepada penduduk Mekkah?

Anonim mengatakan...

Mohon maaf, bukankah sebagai manusia kita wajib menerima segala takdir Allah...apapun itu...kewajiban kita sebagai anak adalah mendoakan orang tua, masalah orang tua mau ditempatkan dimanapun itu adalah hak Allah...

Anonim mengatakan...

Apakah paman nabi abu tholib jg orang yg dzolim...??? Tdk kan..., beliau orang baik yg melindungi nabi tp kenapa beliau jg ditempatkan dineraka???

Anonim mengatakan...

Betul, setuju, yg seperti ini memang tdk perlu diperdebatkan karna bisa memecah belah umat...
Sebaiknya kita bersatu, dan memasrahkan hal yg ghaib ini pd Allah..

Anonim mengatakan...

Bagaimana kamu tau jika nabi tersakiti hatinya????
Yang membuat nabi sedih adalah jika sesama umat muslim saling bermusuhan dan membunuh...makanya ketika beliau wafat yang beliau pikirkan afalah umatku..umatku..umatku...

Anonim mengatakan...

Bagaimana kamu tau jika nabi tersakiti hatinya????
Yang membuat nabi sedih adalah jika sesama umat muslim saling bermusuhan dan membunuh...makanya ketika beliau wafat yang beliau pikirkan afalah umatku..umatku..umatku...

Unknown mengatakan...

Coba tanya pada ustad ustad yg ngomong org tua Nabi saw kafir, masuk neraka pernahkah ustad ustad tsb bermimpi bertemu Nabi saw?

Unknown mengatakan...

Abu lahab dan abu talib hidup dimasa keRosulan SAW

Unknown mengatakan...

Jadi ingat kisah seorang kafir dengan maksud membunuh namun tidak tau orngx dan bertanya siapa namamu dan Rosul saw menjawab abdUllah :)

Anonim mengatakan...

Wahabi itu menghina memfitnah para sufi malah mengkafirkan. Mereka dimusuhi. Tapi anehnya wahabi itu temennya ingris.
Bagaimana ini? Saudara seiman di perangi, sedangkan kafir ingris jdi temannya. Ahhh wahabi,wahabi. Tapi skarang wahabi udah langka. Mungkin ganti nama

Unknown mengatakan...

Sangat2 setuju,,,yuk bersatu,,kita mengkaji yg bermanfaat saja,,,

Unknown mengatakan...

Nabi ibrahim memang meminta, tapi adakah Allah mengiyakan semua keturunannya tidak bakal menyembah berhala?

Abdullah mengatakan...

Sebagai orang awam, sy gk ngerti yg mana dari kalian yg benar krn klo dari orang salaf kedengarannya masuk akal jg penjelasannya. trus yg benar siapa dong? entahlah, nasib jd orang awam. mending kalian sesama ulama tabayyun dlu aj deh, jgn limpahkan doktrin2 kalian ke kami yg awam ini, ntar klo udah nemu titik tengah baru deh kalian umumin ke kami2 semua, demi mencegah keributan yg penting. Cuman satu yg gk sy suka dari artikel antum, kalimat menghina kelompok tertentu mohon dihapus aja, ada bahasa yg santun kok dan Allah memerintahkan kita untuk berlaku lemah lembut kepada sesama muslim. Ingatlah kalau kita ini masih saudara seiman.

Unknown mengatakan...

Semua dalilnya pemaksaan, kenapa berita yg disampaikan oleh Alloh melalui Rosululloh, kalian dustakan? Kalo kalian pinter tentu bisa mengajar dimasjid Nabawi. Padahal dalil2 tegas jelas, cuma kalian hanya menggunakan perasaan, kalian tdk punya pengetahuan kalo hanya sekedar berdalil dgn surat Al-isro ayat 15, sebagai penegasan, bagi yg doyan Yasinan di malam Jum'at/tahlilan, lupa atau tdk tau isinya? dan betapa banyak surat dan ayat2 yg menjelaskan jika dgn alasan Fatrah, jika hanya ditujukan utk kedua orangtuanya nabi adilkah? Kenapa kalian tdk berpikir bagaimana dgn orang2 India dan China.?, Inilah Alloh buktikan, Al-Qur'an akan diketahui beberapa tahun/waktu lagi.., ternyata prof.waid barkash ahli bahasa dari alahabad university India dlm bukunya berjudul kalkyautar, secara mengejutkan merupakan kabar tentang kedatangan nabi yg terakhir, Muhammad. Hingga mengajak para pendeta Hindu masuk Islam, dan juga yg diberitakan oleh sinolog (per-china-an) terkemuka yaitu James legge, ternyata ajaran yg dibawa oleh nabi Ibrohim. Masya Alloh.., kalo kalian pinter tentu udah bisa jadi pengajar dimasjid Nabawi, coba searching di YouTube:
1. Putra Indonesia jadi pengajar dimasjid Nabawi (disiarkan oleh Trans7),
2. Mengenal 3 putra Indonesia yg jadi pengajar rutin dimasjid Nabawi, Arab Saudi (disiarkan oleh Berita Satu)

Unknown mengatakan...

Ma'af.
2. Mengenal 3 putra Indonesia yg jadi pengajar rutin dimasjid Nabawi, Arab Saudi (disiarkan oleh Metrotv)
3. Ceramah dimasjid Nabawi menggunakan bahasa Indonesia (disiarkan oleh Berita Satu)

Unknown mengatakan...

Jadi yg berkenaan dgn masa Fatrah hanya yg bertauhid, hanya ada utk beberapa golongan yg diilhami utk mengajukan uzur, : orang tuli, idiot, gila, yg mati ketika kanak2. Dan selainnya tdk ada uzur. Lihat surat Al-a'raf ketika manusia diambil perjanjiannya, bukankah aku ini Robbmu?, Qolu bala..., Bukankah ketika malaikat mencabut nyawa orang kafir, azab kubur sampe dineraka akan dikatakan, apakah belum datang seorang pemberi peringatan kepadamu? Dijawab benar (ini bukti mereka tdk diilhami mengajukan alasan/uzur) baca surat Al-mulk 8-9. Sebagai contoh bisa dibaca pada kisah Nabiyulloh Nuh alaihissalam, Alloh memberi tahu dulu sebelum mengazab kaumnya/umatnya... Masya Alloh ini sangat2 menarik. Jadi harus patuh apa yg dikabarkan, jgn seperti Fir'aun (surat at-thoha 51), tapi jawab seperti Nabiyulloh Musa alaihissalam (at-thoha 52).

Unknown mengatakan...

Sufi itu sumfek fikiran, kata imam Syafi'i orang dungu, pagi beriman, sore hari kafir. Sorenya beriman paginya kafir. Kesesatannya percis Yahudi, sama cara beribadahnya nyanyi2 liat di YouTube persamaan Yahudi dan sufi sumfek fikiran

Unknown mengatakan...

Itu ayat hanya penegasan/pemberitahuanb Alloh tdk akan mengazab khusus yg bertauhid dan golongan yg minta uzur/alasan, sebab apa mereka diilhami utk mengajukan uzur, paham ga? Tau ga? Bukankah nanti ada masa dimana mulut dikunci, semua anggota badan menjadi saksi, ok kita lanjutkan, golongan yg mendapat uzur : tuli, idiot, gila, mati dlm keadaan kanak2. Adapun selain golongan tsb, ingat...? Terlalu banyak surat dan ayat2 yg menjelaskan tdk ada uzur masa Fatrah? Baca Al-Qur'an ga sih..? Bagi yg doyan baca yasinan malam Jum'at dan tahlilan itu lupa apa ga tau isinya? Coba buka lagi cari ayat2nya dan agar tau juga Al-Qur'an itu dibaca utk orang yg hidup bukan orang mati. Lalu Al-Maidah ayat 19. Coba deh susun dgn baik utk dibuat tesis gelar doktor/magister. Al-a'raf ketika anak Adam diambil perjanjiannya, bukankah aku ini Robbmu, qolu bala..., Dan cari tau bukankah ketika dicabutnya nyawa orang kafir, ketika diazab kubur dan sampe diazab neraka, ditanyakan apakah belum datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Benar ada telah datang..(ini bukti mereka jujur tdk bisa alasan) Al Mulk ayat 8-9. Sungguh pendusta kalian yg bersih keras orang tua nabi disurga tanpa dalil, tapi memaksakan dalil, adilkah? Kalo adil kenapa kalian ga tanya gimana dgn orang India dan China? Prof Walid barkash ahli bahasa dari alahabad university India dlm bukunya berjudul kalky autar, secara mengejutkan ajaran tauhid yg mengabarkan tentang kedatangan nabi terakhir Muhammad yg cirinya persis dan diberitakan oleh peneliti sinolog (per-china-an) terkemuka James legge bahwa ajaran2nya tauhid yg dibawa nabi Ibrohim. Maka benarlah Al-Qur'an akan diketahui beberapa tahun/waktu lagi. Jadi jgn seperti Fir'aun (at-thoha 51), tapi beriman dan yakin seperti Nabiyulloh Musa (at-thoha 52).

Unknown mengatakan...

Kan dijawab oleh Allo ayat berikutnya jgn dipotong2, janjiKu ini tidak mengenai orang2 yg dzolim. Dah cukup tuh keterangan yg saya ajukan/bantahan ente sufi sumfek fikiran, baca lagi Al-Qur'an terlalu banyak tentara mematahkan hujah2 alasan Fatrah bisa disusun utk tesis gelar doktor, Al-Maidah ayat 15,19,32,75 ,An-nisa 165, dst
.. kurang lebih ada 25 surat. Kita tutup, jgn seperti Fir'aun (at-thoha ayat 51), tapi beriman yg mantap dan yakin, tegas seperti Nabiyulloh Musa (at-thoha ayat 52)

Unknown mengatakan...

Harus dgn dalil, sebagaimana yg saya telah counter, cukup beriman dan yakin At-thoha ayat 52. Dan bacalah kembali Al-Qur'an kita tdk paham bahasa Arab, bacalah terjemahannya atau tafsirnya, iqro, bacaan dimalam hari lebih terkesan (kau akan temui ayatnya). Ini akibat ga pernah tau tentang isi Al-Qur'an, mudah digoyang, cuma ngaji kuping (jiping)

Bang Tukang mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Bang Tukang mengatakan...

Sufi -- sufi -- akalnya gak dipake -- Sebelum kamu berfikir tentang bab ortu nabi..coba kamu bawa pendapat imam mahzab 4 tentang ortu nabi..?? Apa sama macam golongan sufi pendapatnya..??

Macam kamu lebih unggul dari imam mahzab 4.

itu baru aku kasih bandingan dgan imam mahzab belumlgi dgan diatas mereka yg faqih2.

kaw ngaku Seorang yg faqir yg dilahirkan dipangkalan berandan tpi dari stylemu gak singkron kalo kamu faqir seolah2 kaw merasa berhak mengajari!!

Telinga2 Imam mahzab 4 lebih dahulu dgar dalil2 yg ygygw bawa kawan..tapi cak tunjukan satu pendapat mereka yg mengatakan ortu nabi di syurga..?????

Anda harustharus semua wahhabi juga gak ridho ortu nabi tmpatnya selain di syurga, kalo bisa berkorban untuk mereka aku juga mau sangking sedihnya....

Tapi itu ketetapan pencipta alam..gak suka kaw protes nanti sama dia...""

Kmana akal sehatmu para sufi2??? Apa alasan tuhan melarang nabinya mendoakan ibunya...??apa . ???? Sufi2 keputusan tuhanpun kaw monopoli

Sulaiman mengatakan...

Ngeles terusss.. 😂

Sulaiman mengatakan...

Mulai hangat nih

Sulaiman mengatakan...

Titik tengah tdk akan pernah ada Krn pemahaman yg berbeda meskipun dalilnya sama. Utk mengetahui siapa yg benar anda sdh mendapat 'sign' dari cara mrk berdialog.

Sulaiman mengatakan...

Tidak ada kata-kata: "bapakku di Surga" dlm ayat tsb krn ayat itu ttg tempat anak-anak musyrikin yg ditanyakan oleh Aisyah kpd Nabi shalallahu 'alayhi wasallam. Jadi itu dalil yg dipaksakan. Kasian kamu.

Anonim mengatakan...

nasab Rosulullah di sucikan sampai ke nabi Ibrahim a.s.
jangankan Rosulullah
bapak nabi ibrahim aja kafir masuk neraka
istri nabi nuh juga kafir masuk neraka
dll masih banyak lagi keluarga2 nabi yang ternyata masuk neraka.

itu sebenarnya pelajaran buat umat bliau saat ini.

bahwa kita tidak akan selamat kalau hanya bermodal keturunan nabi/rosul/kyai/giru/syeh dll

tetapi kita akn selamat kalau mengikuti ajaran Rosulullah.

walaupun kau Habib keturunan anak Rosulullah yang nasabnya bersambung ke Abu THalib yang tidak mau syahadat. KAU TIDAK AKAN SELAMAT KALAU TIDAK MENGIKUTI AJARAN NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM.

Agama jangan main akal akalan.

masa orang tua nabi masuk neraka .... gak masuk akal.

karena otakmu kau kasi ke guru mu. jadi kau menyembah gurumu. tidak mengikuti berita yang d bawa nabi.

peristiwa/fakta itu adalah pelajaran buat umatnya Rosulullah shalallahualaihi wassallam....

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Powered by. Ryosatura. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Topic

Jika kamu ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu!

Tasawuf itu ihsan

Saudara-saudaraku yang budiman, jangan tertipu oleh dakwaan sebahagian orang bahwa tasawuf tidak ada di dalam alquran. Tasawuf itu ada di dalam alquran, hanya saja ia tersirat. Sebagaimana tersiratnya dilalah-dilalah hukum di balik nash-nash alquran begitu pula isyarat-isyarat tasawuf banyak tersembunyi di sebalik lafazh-lafazh alquran. Bukan ianya hendak disembunyikan Allah dari semua orang, tetapi agar ada usaha dan upaya untuk melakukan penggalian terhadap sumber-sumber ilahiyah yang dilakukan oleh jiwa-jiwa yang intibah. Di situlah akan muncul ijtihad dan mujahadah yang mengandung nilai-nilai ibadah (wa ma kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduni).

Tasawuf itu akhlaq (innama bu'itstu li utammima makarimal akhlaq); berusaha mengganti sifat-sifat madzmumah (takhalli) dengan sifat-sifat mahmudah (tahalli). Kedua proses ini sering disebut dengan mujahadah. Para Rasul, Nabi, dan orang-orang arif sholihin semuanya melalui proses mujahadah. Mujahadah itu terformat secara teori di dalam rukun iman dan terformat secara praktek di dalam rukun Islam. Pengamalan Iman dan Islam secara benar akan menatijahkan Ihsan. Ihsan itu adalah an ta'budallaha ka annaka tarah (musyahadah), fa in lam takun tarah fa innahu yarok (mur'aqobah). Ihsan inilah yang diistilahkan dengan ma'rifat. Ma'rifat itu melihat Allah bukan dengan mata kepala (bashor) tetapi dengan mata hati (bashiroh). Sebagaimana kenikmatan ukhrowi yang terbesar itu adalah melihat Allah, begitu pula kenikmatan duniawi yang terbesar adalah melihat Allah.

Dengan pemahaman tasawuf yang seperti ini, insya Allah kita tidak akan tersalah dalam memberikan penilaian yang objektif terhadap tasawuf. Itulah yang dimaksud oleh perkataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah; "Dan kami tidak mengingkari tarekat sufiyah serta pensucian batin daripada kotoran-kotoran maksiat yang bergelantungan di dalam qolbu dan jawarih selama istiqomah di atas qonun syariat dan manhaj yang lurus lagi murni." (Al Hadiah As-Saniyah Risalah Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abd. Wahhab hal.50 dalam kitab Mauqif A'immah Harakah Salafiyah Cet. Dar Salam Kairo hal. 20).

Adapun praktek-praktek yang menyimpang dari syariat seperti perdukunan, zindiq, pluralisme, ittihad dan hulul yang dituduhkan sebahagian orang; itu adalah natijah daripada tasawuf, maka itu tidak benar, sangat jauh dari apa yang diajarkan oleh tokoh-tokoh sufi; Imam Junaid Al-Baghdadi, Imam Ghazali, Imam Ibnu Arabi, Imam Abd. Qadir Al-Jailani, Imam Abu Hasan Asy-Syadzili, Imam Ibnu Atho'illah As Sakandari, Imam Sya'roni, Imam Suyuthi, Syaikh Abdul Qadir Isa dan imam-imam tasawuf lainnya qaddasallahu sirrahum.

Tasawuf juga adalah suatu ilmu yang membahas jasmani syariat dari sisi lain. Sisi lain yang dimaksud adalah sisi ruhani. Kalau fiqih membahas syariat dari sisi zhohir, maka tasawuf dari sisi batin. Sholat misalkan, ilmu tentang rukun, syarat dan hal-hal yang membatalkan sholat itu dibahas dalam ilmu fiqih. Adapun ilmu tentang khusyu' hanya dibahas dalam ilmu tasawuf. Wallahu a'lam.

free counters
bloggersumut.net
Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog-

Mengenai Saya

Foto saya
Al-faqir dilahirkan di sebuah kota kecil Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumatera Utara. Di kota kecil ini minyak bumi pertama sekali ditemukan di Indonesia (tepatnya di desa Telaga Said). Saat ini al-faqir sedang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo Fakultas Syariah wal Qanun. Blog ini merupakan sebagai sarana saja bagi saya untuk sharing bersama teman-teman, silaturahmi dan menambah wawasan. Hehe jangan tertipu dengan nama blog "Sufi Medan" karena ini hanya nama blog saja, adapun si empunya sendiri bukanlah seorang sufi, hanyasaja mencintai orang2 sufi. Sufi adalah gelar yang hanya diberikan untuk orang-orang yang mengamalkan ajaran-ajaran Tasawuf dengan benar. Tentunya di sana sini masih banyak kekurangan, al-faqir sangat mengharapkan perbaikan dari Teman-teman semuanya. Saran dan masukan sangat saya nantikan. Dan bagi siapapun yang ingin menyebarkan artikel2 dalam blog ini saya izinkan dan saya sangat berterima kasih sudah turut andil dalam mengajak saudara-saudara kita kepada kebaikan dan yang ma'ruf. Terima kasih sudah berkunjung di blog orang miskin. Moga Allah senantiasa memberkahi dan melindungi Teman-teman semuanya. Billahi taufiq, wassalamu'alaikum.

Followers


Recent Comments